Tuesday, October 6, 2015

CARA BUAT WIFI ADHOC DI WINDOWS 8 DAN 8.1

CARA BUAT WIFI ADHOC DI WINDOWS 8 DAN 8.1

Yang hilang dari windows 8 bukan hanya start button atau kemampuan untuk mematikan komputer dengan mudah tetapi beberapa fitur juga dihilangkan dari Windows 8 dan 8.1 ,salah satunya adalah kemampuan untuk membuat Wireless ad-hoc dengan mudah. Untuk membuat Wireless ad-hoc tidak dapat lagi ditemukan di Control Panel atau di Network and Sharing Center. Entah alasan apa microsoft untuk menghilangkan fitur yang penting* tersebut. Namun ada cara lain untuk membuat Wireless ad-hoc yaitu menggunakan baris perintah di Command Prompt (CMD), walaupun caranya cukup merepotkan tetapi bisa mengobati kekecewaan karena telah dihilangkannya fitur ini. Berikut ini cara membuat wireless ad-hoc di Windows 8 dan Windows 8.1.

1. Pertama kali kita periksa apakah komputer kita mendukung untuk membuat Wireless ad-hoc. Caranya buka Start Screen lalu ketikkan "CMD" , pilih "Command Prompt" lalu klik kanan > Run As Administrator.
Kemudian akan muncul jendela Command Prompt. Lalu ketikkan:

"netsh wlan show drivers" lalu tekan tombol enter, kemudian periksa pada baris Hosted network supported , jika "Yes" maka komputer ada mendukung untuk membuat wireless Ad-Hoc , namun jika berkata "No" maka ada harus upgrade perangkat keras komputer anda.




2. Langkah kedua , masih di Command Prompt dengan mode Run as Administrator, ketikkan
"netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=NAMA JARINGAN key=PASSWORD"lalu tekan tombol enter. Untuk ssid adalah nama wireless adhoc , sedangkan key adalah password wireless network. Ada dapat mengubah keduanya sesuai yang ada inginkan dengan syarat passwor minimal 8 karakter.




3. Langka ketiga adalah memuali wireless adhoc yang ada buat, ketikkan
"netsh wlan start hostednetwork"di commad prompt lalu tekan tombol enter.




4. Langkah terakhir adalah mengaktifkan Internet Connection Sharing
Caranya adalah klik kanan pada icon jaringan ditaksbar, kemudian pilih Open Network and Sharing Center, kemudian akan muncul jendela Network and Sharing Center. Lihat di sebelah bagian sebelah kiri, pilih Change Adapter Setting, selanjutnya klik kanan di WiFilalu pilih properties. Pilih tab Sharing kemudian isi centang di "Allow other network users to to connect through this computer's internet connection" , lalu klik OK, setelah klik ok kemungkinan akan muncul peringatan lalu klik OK saja. Ulangi untuk mencentang di"Allow other ......." lalu dibawahnya pilih "Local Area Connection *" dan Klik OK.





Selamat telah berhasil membuat Wireless adhoc di Windows 8 dan Windows 8.1. Tunggu..... lalu bagaimanakah untuk menghentikan wireless adhoc ini?. Mudah ulangi langkah terakhir namun kata start di ganti dengan kata stop.
Semoga Bermanfaat :)

Masalah Jaringan Wireless

Masalah Jaringan Wireless

Pendahuluan

Sebelum kita membahas masalah jaringan wireless, terlebih dahulu kita juga harus mengerti bagaimana proses terjadinya koneksi wireless clients kepada jaringan wireless. Hal ini sangat membantu sekali dalam kita melakukan troubleshooting.

Pada artikel sebelumnya tentang cara melakukan troubleshooting jaringan, artikel ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari artikel tersebut, akan tetapi disini akan focus pada masalah jaringan wireless. Seiring semakin banyaknya pemakai wireless network ini, wireless problems sudah menjadi sesuatu yang sering dihadapi dan dipertanyakan.
Proses koneksi wifi

Berikut adalah proses atau langkah terjadinya suatu koneksi wireless yang perlu difahami yang akan sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah.
Proses scanning wireless access point (AP)
Memilih wireless access points
Proses authentikasi terhadap wireless AP yang dipilih
Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih
Mendapatkan konfigurasi TCP/IP address
1. Scanning wireless AP

Computer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports Wireless Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap 60 sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe Request. Sementara itu wireless AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang melakukan scanning adanya wireless AP, juga mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang disupport serta opsi2 security lainnya.





Kita menganggap komputer mengalami masalah koneksi wifi jika tidak mendapatkan satupun wireless AP dalam jangkauan roamingnya.
2. Memilih suatu wireless AP

Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana ia akan mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih:
Capabilitas wireless AP

Wireless AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe response. Jika wireless clients tidak mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut maka wireless client mengalami masalah jaringan wireless – tidak bisa memilih wireless AP. Misal wireless AP diactivekan security WPA2 sementara wireless clients tidak support WPA2 (wireless device 802.11b/g tidak support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP tersebut. kita menganggapnya ada wireless problems.
Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya

Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita pilih (preferred wireless network). jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada dalam daftar nama2 SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless AP. Jika clients wireless menerima beberapa Probe response yang ada dalam daftar nama SSID, maka client wireless memilih menurut urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID.

Jika nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang diterima tidak cocok dengan jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan “One or more wireless networks are available” atau “Connect to a wireless network”. jika user mengklik pesan ini, maka user memilih koneksi ke jaringan wireless baru.
Kekuatan signal

Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2 SSID yang ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name.
3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih

Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses authentikasi. Jenis authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk melakukan authentikasi jaringan wireless.

Jika anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada propertywireless connection anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika anda mengkoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose a wireless network, maka setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response wireless AP. Windows XP /Vista dapat menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system authentication tanpa encryption, opensystem authentication dengan inkripsi WEP, authentication WPA-PSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jika gagal melakukan proses authentikasi ini.
4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih

Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi.
5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP

Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang mengandung paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP.

Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting masalah jaringan wireless.
Masalah umum wireless – masalah konektivitas

Paling banyak dalam masalah wifi adalah sebagai berikut:
Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
Koneksi yang intermittent

Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems.
Tidak berhasil melakukan koneksi wireless

Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak dengan wireless problems ini adalah sebagai berikut:
Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching
Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari vendor juga di install
Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC
Sumber sinyal interferensi
Sumber sinyal attenuasi / pelemahan
Konfigurasi yang tidak matching

Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang menyebabkan tidak matching adalah berikut:
Technology 802.11 yang tidak matching

Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a. sementara satu lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan yang memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa saja terjadi ke tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak akan bisa terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g. Akibatnya wireless problems akan terjadi.
Methoda authentikasi yang tidak matching

Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil melakukan authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih dahulu method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang ada pada wireless client.
Kunci WEP yang tidak matching

Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan menspesifikasikan kunci WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless problems karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP dan wireless client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya tidak terbentuk koneksi. Hal ini sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address APIPA dan menampilkan status “Limited or no connectivity” pada wireless connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless.

Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.
Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom Network Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun Hexa), spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length).
Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang key tidak perlu karena akan ditentukan secara automatis menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda harus memilih WEP pada Data Encryption.

Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yg support Windows Connect Now secara automatic dikonfigure dengan WEP key yang sama.
WEP Key index tidak match

WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana yang akan dipakai untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai 4 WEP keys yang berbeda. Dalam prakteknya hanya ada satu key index yang dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key pertama. Wireless AP dan wireless client keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan WEP key pertama. Jika tidak, maka terjadi masalah jaringan wifi tidak terjadi koneksi.

Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless client dan wireless AP memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal bisa saja penomoran dimulai dari 1 (1 ~4) atau dimulai dari 0 (0~3). Pilih kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa service pack memulai penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor 1.
Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK

Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan konfigurasi nilai preshared key pada kolom Network key dan Confirm network key.Pastikan kedua wireless client dan wireless AP mempunyai nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada Data encryption dan WPA-PSK padaNetwork Authentication. Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus memilih AES padaData Encryption dan WPA2-PSK pada Network Authentication.

Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yang support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure dengan nilai WPA preshared key yang sama. Wireless Network Setup Wizard tidak support configurasi dari nilai WPA2 preshared key.
Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di install

Windows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking dan membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool wireless network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda tidak memerlukan lagi software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connectiondalam folder the Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless network adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari konflik yang bisa membuat masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install tool dari vendor ini.

Karena seringnya terjadi masalah saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration di-enabled dan wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua Wireless Auto Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada wireless network adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching – anda akan mengalami masalah.

Makanya untuk menghindari masalah nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya.

Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless Networks tab pada property wireless connection dalam Network Connections, hilangkan contrengan Use Windows to configure my wireless network settings.

Jika anda memutuskan untuk menggunakan wireless network configuration tool bawaan dari vendor, untuk keperluan setting jangan lagi menggunakan Wireless Networks tab, gunakan tool ini untuk setting seperti wireless network name (SSID), authentikasi dan encryption.

Jika menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja program bawaan dari vendor dari Control Panel-Add or Remove Programs ataupun dari Uninstall program tersebut.
Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC

Wireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control – atau lazim disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada wireless AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk memberikan layer keamanan extra pada jaringan wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang diijinkan dan me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam daftar wireless AP.

Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka anda mengalami wireless problems – clients tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP.
Sumber Interferensi Signal

Standard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless lainnya seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga camera video wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless problems dimana client wi-fi komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP.

Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless client dan wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah jaringan wireless.
Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal

Sumber pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan metal antara wireless clients dan wireless AP dapat menyebabkan gangguan signal wireless, atau hilangnya kekuatan signal. Pada beberapa kasus bahkan kehilangan signyal sama sekali yang menyebabkan masalah wifi – tidak bisa terhubung sama sekali.

Lihat juga artikel pertimbangan dalam instalasi wireless.
Koneksi Yang Intermittent

Dalam beberapa kasus, banyak terjadi masalah dimana awalnya mendapatkan signal kuat dan tiba-2 terputus tanpa interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan wireless ini disebabkan oleh berikut ini:
Authentikasi 802.1X di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak
Duplikat Nama jaringan wireless (SSID)
Sumber interferensi
Sumber attenuasi / pelemahan
Virus komputer
Kerusakan perangkat atau driver yang kadaluarsa / outdated
802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP

802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system authentikasi terbuka.

Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini:
Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.
Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klikProperties.
Klik Wireless Networks tab => dibawah Preferred networks klik wireless network name anda, dan kemudian klik Properties.
Klik tab Authentication, kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x authentication for this network.
Klik OK dua kali untuk menerima perubahannya.

Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa Service pack atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan 802.1X authentication di disable jika menggunakan open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows XP SP2.

Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini:
Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections.
Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klikProperties.
Klik Authentication tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control using IEEE 802.1x
Klik OK untuk menyimpannya.
Duplikat Nama Jaringan Wireless

Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat dengan jaringan wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan terdapat dua jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini semua wireless AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari satu jaringan wireless yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan wireless AP yang lain dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless client anda tidak di configure menurut method authentikasi dan key dari jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami masalah jaringan wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless AP anda kembali.

Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan wireless AP dengan setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama default dari pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless lain yang tidak mengubah default namenya.

Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan periksa apakah wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari wireless AP anda. Untuk menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda dengan nama SSID yang unik.
Sumber Sinyal Interferensi

Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – kurangnya konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang membuat masalah.

Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi tersebut dan lihat apa ada perubahan atau tidak.
Sumber pelemahan sinyal

Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah – koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada terjadinya intermittent saat ada seseorang yang sedang membuka pintu garasi yg terbuat dari metal.
Computer Viruses

Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless – terjadinya koneksi yang intermittent. Pastikan bahwa computer anda dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu.
Kerusakan hardware atau software driver yang outdated

Bisa saja tejadi masalah jaringan wifi dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau wireless clients pada komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga mendeteksinya. Yang paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless tersebut.

Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu juga upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router mempunyai fitur automatis update firmware.

Konfigurasi radio grid antenna

TUTORIAL MEMASANG ANTENA GRID

Peralatan1. Kompas dan peta topografi
2. Penggaris dan busur derajat
3. Pensil, penghapus, alat tulis
4. GPS, altimeter, klinometer
5. Kaca pantul dan teropong
6. Radio komunikasi (HT)
7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat


Pemasangan Konektor1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet


Pembuatan POE1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter



Instalasi Antena1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah


Instalasi Perangkat Radio1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, t tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih d dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna


Pengujian Noise1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.



Perakitan Antena1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan


Pointing Antena1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar

Konfigurasi PICO ANTENNA

Access Point Ubiquity PicoStation M2HP


Cara Setting Access Point Ubiquity PicoStation M2HP :
Sediakan kabel LAN tipe Straigh 2 unit
Pasang kabel LAN dari AP ke POE dan Lan AP ke komputer/laptop
Set IP komputer/laptop satu jaringan dengan AP yaitu (192.168.1.xxx)
Buka browser dan ketikkan IP AP 192.168.1.20 (enter)
Isi username dan password dengan "ubnt"
Select Country ganti dengan Indonesia dan ceklist pernyataan bahwa kita setuju dengan pengaturan tersebut lalu click OK (Accept)
Maka sahabat akan di bawa kehalaman pengaturan Access Point Ubiquity PicoStation M2HP
Click menu WIRELESS lalu ganti Wireless Mode dengan Access Point
SSID sesuaikan dengan keinginan sobat
Country Code "Indonesia"
Channel Width "20Mhz"
Yang lain biarkan default Lalu Click Change
Pindah ke Menu NETWORK
Network Mode pilih Router
Network Setting pada bagian WAN(dari LAN) set IP boleh DHCP atau Static ( kalua DHCP set Fallback IP satu jaringan dengan sumber internet (modem) atau bahasa kerennya Gateway, kalau Static set IP Gateway dengan IP Modem/Sumber Internet)
Network Setting pada bagian Wireless(WLAN) set IP sebaiknya DHCP agar semua client yang conect bisa mendapatkan IP secara otomatis.
Lalu Click Change lagi
Selanjutnya pindah ke menu paling kiri yang ada logo Ubiquity hilangkan ceklist Airmax
Click Change lagi
Lalu Click Apply agar semua settingan yang kita buat tersimpan dan AP akan restart/reboot sendiri.
Jika semua lampu AP menyala berarti settingan sudah benar dan sobat bisa tes conect ke AP dan jangan lupa kabel yang tadi di pasang ke komputer/laptop di pindahkan ke Modem/Router/Switch atau sejenisnya yang memberikan sumber internet.

Konfigurasi Mode Client pada TL-WR702N

Bagaimana cara Konfigurasi Mode Client pada TL-WR702N





Definisi : TL-WR702N terhubung ke perangkat lain melalui pusat Ethernet dan bertindak sebagai sebuah adaptor untuk mengirim/menerima sinyal nirkabel dari jaringan nirkabel anda.

Aplikasi: Untuk Smart TV, Media Player, atau game konsol dengan port Ethernet. Gunakan 702N untuk membuat perangkat Wi-Fi aktif, memberikan mereka akses ke jaringan nirkabel anda.

Koneksi Fisik

Langkah 1:

Hubungkan WR702N ke port Ethernet secara langsung ke komputer anda menggunakan kabel Ethernet;

Langkah 2:

Nyalakan WR702N





Pengaturan Awal Komputer– Untuk Windows 7, Vista & XP (Untuk Mac OS X, silahkan ke halaman 3)

Langkah 1:

Windows 7 &Windows Vista: Arahkan ke Start->Control Panel ->Network and Sharing Center

Windows XP : Arahkan ke Start->Control Panel->Network Connections





Langkah 2:

Windows 7 : Arahkan ke Network andSharing Center->Change Adapter settings

Windows Vista : Arahkan ke Network andSharing Center->Manage Network Connections

Windows XP : (Ke langkah selanjutnya)





Langkah 3:

Windows 7, Vista dan XP : Klik Kanan Local Area Connection ->Pilih Properties -> Klik 2X Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) atau Internet Protocol (TCP/IP) untuk Windows XP.





Langkah 4:

Windows 7, Vista dan XP : Pilih “Use the Following IP address:”

Ketikan informasi berikut ini:

IP address: 192.168.0.10

Subnet mask: 255.255.255.0

Klik OK untuk keluar

Klik OK lagi untuk menerapkan settingan.






Windows 7, Vista & XP


Pengaturan Awal Komputer – Untuk Mac OS X

Arahkan ke Apple->System Preferences>Network-> Sorot pada Ethernet ->Konfigurasi IPv4: Using DHCP with manual address

Masukan IPv4 Address: 192.168.0.10

Klik Apply





Akses Halaman Manajemen



Buka Web Browser -> Ketik 192.168.0.254 di kolom alamat -> Tekan Enter





Isikan User Name standar: admin

Isikan Password standar: admin

Klik OK





Jalankan Quick Setup

Langkah 1:

Arahkan ke Quick Setup -> Klik Next





Langkah 2:

Pilih Client -> Klik Next





Langkah 3:

Klik Survey





Cari nama jaringan router anda di dalam kolom SSID -> Klik Connect





Security Options: (Silahkan cocokan Pilihan Keamanan dengan router yang ada)

Silahkan lihat Original Equipment Manufacturer untuk rincian

Password: (Silahkan cocokan Keamanan Password dengan router yang ada)



Langkah 4:

Klik: Next





Langkah 5:

Klik Reboot, dan tunggu sampai proses mencapai 100%





Penempatan WR702N



Sekarang anda dapat menghubungkan WR702N secara langsung ke Perangkat Media, Konsol Game, Smart TV, Komputer Desktop, atau perangkat lain yang menggunakan port Ethernet.

Selamat! Perangkat kabel Wi-Fi telah aktif. Saat ini dapat terhubung ke jaringan nirkabel tanpa menggunakan inti Ethernet.





Penyelesaian Pengembalian Komputer – Untuk Windows 7, Vista & XP (Untuk Mac OS X, silahkan ke halaman 8)



Langkah 1:

Windows 7 &Windows Vista: Arahkan ke Start->Control Panel ->Network and Sharing Center

Windows XP : Arahkan ke Start->Control Panel->Network Connections





Langkah 2:

Windows 7 : Arahkan ke Network andSharing Center->Change Adapter settings

Windows Vista : Arahkan ke Network andSharing Center->Manage Network Connections

Windows XP : (ke Langkah Selanjutnya)





Langkah 3:

Windows 7, Vista dan XP : Klik Kanan Local Area Connection ->Pilih Properties -> Klik 2X Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) atau Internet Protocol (TCP/IP) untuk Windows XP.





Langkah 4:

Windows 7, Vista dan XP : Pilih “Obtainan IP address automatically” dan “Obtain DNS server address automatically”

Klik OK untuk keluar

Klik OK lagi untuk menerapkan setingan.






Windows 7, Vista & XP


Penyelesaian Pengembalian Komputer – Untuk Mac OS X

Arahkan ke Apple>System Preferences->Network-> Sorot pada Ethernet ->Konfigurasi IPv4: Using DHCP

Klik Apply



Jika tidak berhasil, jangan ragu untuk menghubungi kami ( support.id@tp-link.com ).

Cara Konfigurasi Access Point TP Link

Cara Konfigurasi Access Point TP Link

Untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut secara sistematis :
Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga alamatnya berada pada satu network. Secara default, IP yang tertera pada label access point jenis ini adalah 192.168.1.1 dan netmask 255.255.255.0.
Setelah itu, nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan adaptor yang tidak sesuai.
Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan menggunakan kabel straight.
Buka sebuah web browser pada laptop, kemudian ketikkan alamat IP default dari access point tersebut. Sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa IP default access point jenis ini adalah 192.168.1.1, namun pada praktek ini saya menggunakan access point yang IP address-nya diubah yaitu 10.10.7.1 Maka ketikkan IP 10.10.7.1 pada address bar, lalu tekan Enter pada keyboard.
Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication Required. Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin. Kemudian klik OK.




Kemudian akan muncul sebuah halaman web seperti berikut :

Klik teks "Network" pada jendela sebelah kiri untuk mengatur tipe jaringan (Static IP / DHCP), main IP dari access point (IP local), dan subnet mask. Jika IP access point diubah dari IP default-nya, maka halaman web akan menghilang. Untuk menampilkannya kembali, ubah IP laptop sehingga menjadi se-network dengan IP access point yang baru. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :

Setelah itu lakukan pengaturan wireless dengan meng-klik teks Wireless pada jendela sebelah kiri kemudian pilihWireless Setting.
Pengaturan yang perlu dilakukan adalah pengaturan SSID(nama jaringan), Region, Channel (untuk informasi mengenai channel wireless, klik disini), dan Mode. Yang lainnya adalah pengaturan opsional (tergantung kebutuhan). Dalam hal ini saya membuat nama jaringan (SSID) yaitu tujuh. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :

Setelah itu lakukan pengaturan untuk DHCP agar device yang terkoneksi akan mendapatkan IP secara otomatis dari access point. Klik teks DHCP pada jendela sebelah kiri, kemudian pilih DHCP Settings. Dalam hal ini saya melakukan pengaturan range user sebanyak 10 client dari 10.10.7.10 - 10.10.7.20. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :

Setelah semua pengaturan selesai diberikan, reboot access point dengan meng-klik teks System Tools kemudian pilih Reboot.

Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh persentasi seperti gambar berikut :

Setelah proses restarting selesai, maka selanjutnya adalah lakukan pengetesan jaringan access point yang baru dibuat. Gunakan sebuah laptop lain untuk mengakses jaringan wireless dengan nama tujuh. Kemudian lihatlah IP DHCP yang diperoleh laptop tersebut selama terkoneksi dengan jaringan tujuh. Tentunya IP yang didapatkan akan berada pada range 10.10.7.10 sampai 10.10.7.20.



Sekian dulu tutorial Cara Konfigurasi Access Point TP Link Semoga bermanfaat bagi kawan kawan

ANTENA OMNIDIRECTIONAL dan ANTENA DIRECTIONAL

ANTENA OMNIDIRECTIONAL dan ANTENA DIRECTIONAL

Antena omnidirectional yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omnidirectional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar,dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan ke bawah,sehingga antean dapat di letakan di tengah-tengah base station. Dengan demikian, keuntungannya dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun kesulitannya adalah pada pengalokasian frequensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi. Antena jenis ini biasanya di gunakan pada lingkup yang mempunyai base station terbatas dan cenderung untuk posisi pelanggan yang melebar.
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.

Type Antena

1. Antena Omnidirectional




Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk". Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah. Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derajat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field yang berbeda dengan polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedangkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.


Pola radiasi dari antenna Omni




Contoh antena omnidirectional adalah antena model groundplane.




1/4 Lambda antena 2.4Ghz WIFI

ini adalah antena termudah yg bisa dibuat dengan penguatan sekitar 3-4 dBi tergantung tuning dan nilai2 element yg ada.antenna ini dibuat dr kawat copper (tembaga) atau brass (kuningan) dan mempunyai sudut elevasi reflektor 30* dan mempunyai arah pancaran ke segala arah “omnidirectional” kira2 gambarnya seperti ini.
Part List-satu konektor tipe N female dgn 4 lobang sekitar,direkomendasikan mempunyai teflon insulasi diantara outer dan inner konektor. -20 cm tembaga atau kuningan berbentuk batang dgn diameter 2mm.
Konstruksi:
dengan tang potong kawat yg dipakai menjadi 5 bagian masing2 4 cm panjangnya.
dgn kikir sedang (permukaan kikir) ratakan ke 4 bagian yg berlubang pd konektor N tsb sehingga memudahkan kita menyolder bagian reflektor.
dengan solder high power (yg mempunyai panas 80 watt minimal) solder ke empat batang kawat yg mau dipake di ke 4 sisi konektor tsb,hati2! panas yg cukup tinggi bisa melelehkan insulasi teflon yg ada di antara titik tengah konektor.(bagian yg berwarna putih susu).
tekuk 0.5 cm pd ujung kawat (4 buah yg ditekuk) dgn sudut 90 derajat,hati2 dengan konstruksi yg sedikit rumit ini.
Sesudah terpasang di keempat sisi konektor N,mk anda bisa solder bagian “hot wire” yg berfungsi sbg antena yg sesungguhnya dgn hati2 dan tentu saja rapi bukan..?
kemudian rapikan jg ujung bagian bawah yg ada di bagian konektor N
kemudian dengan sebuah teknik “jembatan keledai” kita gambar sudut 30 derajat dan tempel pd dinding utk mengukur ketepatan sudut antena yg kita buat, kemudian potong dgn tepat 3.05 cm radial (reflektor= yg tertempel pd ke empat sudut konektor N) dan central wire (yg tersolder di tengah konektor) ini perlu kehati2an dan ketepatan tinggi sebab kita akan bekerja pd freq yg amat tinggi! mk semakin tinggi suatu freq,akan semakin kritis pula nilai2 yg ada pd pembuatan antena tsb.
TIPS:
Pembuatan ini di alokasikan pd channel 6 (2.44 Ghz) atau tepat pd titik tengah pd freq channel yg ada (13 channel).saran terbaik adl jangan memotong dulu bagian tengah sepanjang 3.0 cm,tp biarkan sepanjang apa adanya dan kurangi tiap 0.1 cm dan ukur besaran signal dgn memaki software semacam Netstumbler.ini disebut “tuning and matching” jd kepanjangan yg dikehendaki hendaklah fixed dgn channel AP or wlan yg akan anda tuju.anda bisa melihat tuning by cutting ini sukses bila besaran signal akan membesar pd titik potong yg dikehendaki. Semakin pendek panjang iner wire semakin tinggi channel yg bisa diakses (dlm hal optimum signal receive maupun transmit) dan semakin rendah chanel yg dipakai semakin panjang pula iner wire.
Perhitungan omni:
I. Omni Directional Antenna
a. Rubber Ducky Antenna
Banyak ditemukan diperalatan 2.4GHz 802.11 wireless network, seperti access point dan router wireless. Penambahan gain rata-rata untuk antenna seperti ini sekitar 2-2.2dbi (www.martybugs.net)
Salah satu cara untuk menambahkan kekuatan daya dari wireless omni directional antenna / rubber ducky antenna ini adalah dengan menambahkan semacam parabola tepat di belakang antena, sehingga antena yang tadinya menyebar luas dapat diarahkan ke dalam salah satu area tertentu. Gain yang didapat sekitar 10 to 12 dB.
b. 360 Degree Omni
Gain yang didapat adalah 5-6 dbi.
ANTENA DIRECTIONAL
Antena directional,yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah (konfigurasi Point to Point) yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish "parabolic", yagi, dan antena sectoral.
Antenna Omnidirectional dapat memancarkan gelombang ke segala arah. Yang termasuk Antenna Directional adalah antena model Yagi seperti kebanyakan yang dipakai sebagai antena penerima siaran TV. Yagi, dengan log-periodik antena, dan sudut reflektor, yang sering digabungkan dan dijual sebagai hunian komersial antena TV. Seluler repeater sering memanfaatkan arah antena eksternal untuk memberikan sinyal yang jauh lebih besar daripada yang dapat diperoleh pada standar ponsel. Untuk panjang dan menengah panjang gelombang frekuensi, menara array digunakan dalam kebanyakan kasus sebagai antena directional.
contoh antena yagi:


contoh antena yagi:

Step by step konfigurasi Air Grid

Simple tutorial how to : Step by step konfigurasi Air Grid (Air OS) ubiquity

Step by step konfig Air Grid

1.Setting IP laptop agar 1 subnet dengan IP default Air Grid
2.Buka browser, lalu panggil IP default radio Air Grid.
IP Default : 192.168.1.20
3.Muncul tampilan user login


4.Masukan user dan password default Air Grid
User : ubnt
Password : ubnt
5.Tampilan awal


6.Masuk ke tabulasi Wireless untuk konfig


Untuk konfigurasi satu sisi sebagai AP (Access Point) dan satu sisi sebagai Station
Gambar diatas adalah sebagai Access Point WDS,
dibuat WDS (Wireless Distribution System) karena link akan digunakan untuk bisa melewatkan broadcast IP dari bawahnya. Sebenarnya fungsi utama Wireless Distribution System (WDS) adalah sebuah system yang memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa access point tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka, seperti cara tradisional (bridge biasa)



7.Setting SSID dengan nama yang mudah kita ingat, seperti dengan menggunakan nama site. Contoh : PIKSI_1
Ini akan jadi acuan saat konfig stationnya, untuk mencari AP yang dimaksud.
8.Country code gunakan saja United States
9.Mode gunakan A/N mixed
10.Channel Band width disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi di lapangan, settingan ini mempengaruhi Band Width yang bisa di lewatkan serta interference. Semakin lebar semakin besar Band Width yang bisa dilewatkan juga semakin besar kemungkinan interference.
11.Channel shifting jika di enable maka pilihan channel akan banyak sampai keluar dari 5.8 GHz (jika yang digunakan adalah Air Grid 5,8GHz). Ada pilihan dari 5,1GHz – 5,3 GHz dan 5,7GHz – 5,8GHz.
12.Tentukan frequency yang akan di gunakan, akan lebih baik jika sebelumnya sudah dilakukan scanning freq. Jadi bisa kita setting dengan freq. Yang memang belum di gunaan di area tersebut, guna menghindari interference dan memudahkan untuk mengkoneksikan radio nya.
13.Tentukan power dari radio nya, jangan di contreng obey regulatory power, karena akan membuat power radio terbatas, sesuai aturan yang ada di negara yang di pilih di pilihan country code.
14.Max tx rate, Mbps di buat automatic saja, kecuali memang dibutuhkan untuk di set.
15.Untuk Wireless security di biarkan saja dulu tanpa security, nanti di set setelah terkoneksi saja.
16.Klik change di kiri bawah untuk mengaktifkan konfigurasi yang di set.
17. Masuk tabulasi Network, untuk setting network radio


18.Network mode di setting bridge, karena kebutuhan kita adalah bridging. Kecuali memang di butuhkan sebagai router, maka di set router.
19.Disable Network none saja, karena jika didisable berarti tidak di fungsikan.
20.Pilih static IP, lalu masukan IP address sesuai planning. Contreng STP (Spanning Tree Protokol). Yang berfungsi sebagai protocol untuk pengaturan koneksi dengan menggunakan algoritma spanning tree. Kelebihan STP dapat menyediakan system jalur backup & juga mencegah loop yang tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan darisatu host.
21.Klik change di kiri bawah untuk mengaktifkan konfigurasi yang di set.
22.Setelah di rubah IP maka koneksi akan terputus, rubah IP pada laptop menjadi 1 subnet dengan IP baru radio, lalu panggil IP baru radio di browser. Dan login kembali
23.Untuk merubah user dan password masuk ke tabulasi system




24.Device name diisi nama untuk perangkat radio.
25.Untuk merubah user ganti Administraor User name.
26.Untuk mengganti Password masukan Password lama pada current password, dan masukan password baru di new password serta verify new password.
27.Setelah selesai maka kita konfig radio di sisi lainnya
28.Ulangi langkah 1 – 6 , lalu setting sebagai Station WDS




29.Samakan settingan frequency dan channel Bandwidth seperti pada Access Point tadi.
30.Klik Select disamping SSID






31.Pilih SSID yang kita setting pada Access Point, lalu klik select.
Jika belum ada maka pastikan arah antena sudah benar mengarah ke Access Point. Alu klik lagi scan. Sampai didapatkan SSID yang kita set tadi di Access Point.
32.Klik change di kiri bawah untuk mengaktifkan konfigurasi yang di set.
33.Jika terkoneksi maka tampilan Main adalah sbb:


34.Usahakan mendapat signal strength minimal -70dBm
35.Ulangi langkah no 17 – 26.
36.Setelah terkoneksi coba ping IP radio Access Point lalu panggil di browser, kita akan konfig wireless security nya.
37.Masuk ke tabulasi wireless, enablekan securitynya




38.Pilih mode security nya
39.Pilih open, karena kita menggunakan WDS
40.Piling length dan key type.
41.Lalu masukan security key nya
42.Klik change di kiri bawah untuk mengaktifkan konfigurasi yang di set
43.Setelah di apply maka link akan lepas, karena security nya tidak sama
44.Pada radio station masuk juga ke tabulasi wireless, dan samakan settingan wireless secutrity nya dengan settingan security di sisi Access Point tadi.
45.Klik change di kiri bawah untuk mengaktifkan konfigurasi yang di set
46.Jika settingan security sama maka link akan terkoneksi kembali
47.Tampilan Main widow jika berhasil terkoneksi adalah sbb:
ACCESS POINT




STATION




No Offence No Hearth Feelings
Semoga Bermanfaat

 
Design by http://4-jie.blogspot.com/ | Bloggerized by Fajri Alhadi